Kamis, 01 Oktober 2009

Driving Position, Left Vs. Right...

Pernahkah Anda mengamati bahwa ada dua tipe lajur yang digunakan dalam mengemudi, yaitu lajur kiri dan lajur kanan. Kedua lajur ini sangatlah penting untuk diperhatikan supaya angka kecelakaan dapat dikurangi, sehingga berbagai negara menerapkan standarisasi lajur untuk lalu-lintasnya. Misalnya Indonesia menggunakan sistem lajur kiri sebagai lajur aman sehingga posisi driver pada ruang kemudi mobil berada di kanan. Sedangkan Amerika Serikat menggunakan lajur kanan sebagai lajur amannya sehingga posisi driver ada di kiri pada mobil. Berdasarkan keterangan dari wikipedia, sekitar 34 % negara di dunia menggunakan lajur kiri dan 66% menggunakan lajur kanan.


Keterangan : 
Merah : lajur kanan
Biru : lajur kiri

Namun pernahkah Anda berpikir jika ada dua tipe lajur yang digunakan oleh negara-negara di dunia, lajur mana yang benar? Pihak mana yang kidal?

Keduanya benar, dan negara-negara tersebut walaupun banyak warga negara barat adalah orang kidal (left-handed) namun menggunakan lajur kiri maupun lajur kanan tidak disebut sebagai kidal. Faktanya, kedua grup ini adalah right-handed.

Lalu, jika keduanya adalah right-handed, mengapa sistem yang digunakan berbeda? Saya baru menyadari hal ini pada saat saya kelas 2 SMA (sekitar tahun 2005 - 2006). Saya mengetahui alasannya dari buku yang saya baca milik teman SMA saya (saya lupa judulnya, yang pasti membahas tentang pertanyaan aneh yang disertai logikanya). Sistem yang digunakan berbeda karena kebiasaan perang di masa lalu.

Jika diasumsikan mereka menggunakan hewan seperti kuda sebagai kendaraan perangnya, negara-negara pengguna lajur kiri berperang dengan menggunakan pedang sambil berkuda. Jika ia bukan orang kidal dapat dipastikan pedang digenggam dengan tangan kanan. Sedangkan sarung pedangnya ada di sisi kiri pinggangnya. Pada saat musuh datang, prajurit tersebut berkuda di sisi kiri musuh yang datang dari arah berlawanan agar lebih mudah untuk menyabet musuh. Bayangkan jika ia disisi kanan?  Tangan kanannya tidak akan cukup untuk menyabetkan pedang pada musuh yang berada di sebelah kirinya dari arah yang berlawanan.

Sedangkan, negara-negara pengguna lajur kanan pada mulanya berperang menggunakan panah sambil berkuda. Jika ia bukan orang kidal, tentunya ia menggunakan tangan kiri untuk menggenggam busur panah dan tangan kanan untuk mengambil anak panah yang terletak di bahu kanannya. Sehingga ia akan menyerang musuh dari sisi kanan musuhnya yang melaju dari arah berlawanan. Jika ia menyerang dari sisi kiri, tentunya tangan kanannya tidak akan dapat menarik busur karena pada lengannya tidak ada ruang gerak lagi.

Demikianlah ceritanya sehingga dapat dipastikan kedua grup negara pengguna lajur tersebut menggunakan sistem yang benar. Yang salah adalah orang-orang yang menggunakan lajur tengah sebagai lajur amannya, walaupun dalam peraturan sudah dijelaskan tentang lajur berkendara yang benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar